Mei 27, 2011

Menyembelih Keledai

Tampak samping sebelum disembelih.
"Keledaipun tidak mau jatuh ke lobang yang sama" pasti pada tahu kan pribahasa yang satu ini, pribahasa dari jazirah arab ( rumahnya si Agil) hahahaha....
 berikut ane akan menampilkan bukti-bukti kekejaman si Cabul nama aslinya si Lutfi Hersandi, tapi anak2 lebih suka manggilnya cabul, karena mukanya itu emang cabul bgt.... hahahaha
well, ceritanya ane, pardi dan cabul contoh mahasiswa yang rajin, kita nak2 yang suka menabung dan memberi. ( yang kedua itu gak selalu bener). si cabul bangga dgn keledai yg dia beli di Malioboro, jogja. si Pardi bangga bgt sama bebek merah mudanya yg terlebih dahulu dipotong, dan dagingnya sudah dibagi2kan ke kita2....
Tampak depan

Contoh kekejaman cabul

kepala keledai tak berdosa


usut punya usut alasan cabul menyembelih keledai yang dia beli sejak TPB dulu adalah, karena lagi kena 'kanker' alias kantong kering. well, dari magrib sampai jam 9 malam kerjaannya adalah menghitung uang receh dan diselotipin.

ternyata uang receh yang ada di isi perut keledai yang dermawan itu hanya 160 ribu, hahahah.... jauh lebih besar dari isi perut bebek pardi yg hanya sekitar 90rb. sebelumnya si pardi minta tukaran yang receh ke kita2, trus si cabul tukerin tuh duit 60rb dgn uang receh hasil bebek pardi, dan dia masukin ke dalam keledainya, satu persatu... sekarang giliran si cabul yg minta tukeran duit receh... simbiosis mutualisme,. apa kabar BEN10 gue ya, berapa isinya, gue gak yakin bisa buat beli jaket consina (ups sebut merk), jelas, kan P@EH ane dapet jalur gunung Papandayan, dingin gan,,,
Asraf, Cabul, Ali, Anee, pardi, Laysa dan Sulis

Mei 25, 2011

Taman Nasional Ujung Kulon

Taman Nasional Ujung Kulon merupakan perwakilan ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah yang tersisa dan terluas di Jawa Barat, serta merupakan habitat yang ideal bagi kelangsungan hidup satwa langka badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan satwa langka lainnya. Terdapat tiga tipe ekosistem di taman nasional ini yaitu ekosistem perairan laut, ekosistem rawa, dan ekosistem daratan.
Keanekaragaman tumbuhan dan satwa di Taman Nasional Ujung Kulon mulai dikenal oleh para peneliti, pakar botani Belanda dan Inggris sejak tahun 1820.
Kurang lebih 700 jenis tumbuhan terlindungi dengan baik dan 57 jenis diantaranya langka seperti; merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus haseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), ki hujan (Engelhardia serrata)dan berbagai macam jenis anggrek.
Satwa di Taman Nasional Ujung Kulon terdiri dari 35 jenis mamalia, 5 jenis primata, 59 jenis reptilia, 22 jenis amfibia, 240 jenis burung, 72 jenis insekta, 142 jenis ikan dan 33 jenis terumbu karang. Satwa langka dan dilindungi selain badak Jawa adalah banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung (Trachypithecus auratus auratus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus), kucing batu (Prionailurus bengalensis javanensis), owa (Hylobates moloch), dan kima raksasa (Tridacna gigas).
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan obyek wisata alam yang menarik, dengan keindahan berbagai bentuk gejala dan keunikan alam berupa sungai-sungai dengan jeramnya, air terjun, pantai pasir putih, sumber air panas, taman laut dan peninggalan budaya/sejarah (Arca Ganesha, di Gunung Raksa Pulau Panaitan). Kesemuanya merupakan pesona alam yang sangat menarik untuk dikunjungi dan sulit ditemukan di tempat lain.


Jenis-jenis ikan yang menarik di Taman Nasional Ujung Kulon baik yang hidup di perairan laut maupun sungai antara lain ikan kupu-kupu, badut, bidadari, singa, kakatua, glodok dan sumpit. Ikan glodok dan ikan sumpit adalah dua jenis ikan yang sangat aneh dan unik yaitu ikan glodok memiliki kemampuan memanjat akar pohon bakau, sedangkan ikan sumpit memiliki kemampuan menyemprot air ke atas permukaan setinggi lebih dari satu meter untuk menembak memangsanya (serangga kecil) yang berada di i daun-daun yang rantingnya menjulur di atas permukaan air.

Dermaga di Pulau Peucang
Rusa (Cervus timorensis)
Taman Nasional Ujung Kulon bersama Cagar Alam Krakatau merupakan asset nasional, dan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Alam Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan Taman Nasional Ujung Kulon sebagai Situs Warisan Alam Dunia, UNESCO telah memberikan dukungan pendanaan dan bantuan teknis.

Masyarakat yang bermukim di sekitar taman nasional yaitu suku Banten yang terkenal dengan kesenian debusnya. Masyarakat tersebut pengikut agama Islam, namun mereka masih mempertahankan kebiasaan-kebiasaan, tradisi, dan kebudayaan nenek moyang mereka.

Di dalam taman nasional, ada tempat-tempat yang dikeramatkan bagi kepentingan kepercayaan spiritual. Tempat yang paling terkenal sebagai tujuan ziarah adalah gua Sanghiang Sirah, yang terletak di ujung Barat semenanjung Ujung Kulon.
Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Tamanjaya dan Cibiuk. Pintu masuk utama dengan fasilitas, pusat informasi, wisma tamu, dermaga, sumber air panas.
Pantai Kalejetan, Karang Ranjang, Cibandawoh. Fenomena gelombang laut selatan dan pantai berpasir tebal, pengamatan tumbuhan dan satwa.
Pulau Peucang. Pantai pasir putih, terumbu karang, perairan laut yang biru jernih yang sangat ideal untuk kegiatan berenang, menyelam, memancing, snorkeling dan tempat ideal bagi pengamatan satwa satwa rusa di habitat alamnya.
Karang Copong, Citerjun, Cidaon, Ciujungkulon, Cibunar, Tanjung Layar, dan Ciramea. Menjelajahi hutan, menyelusuri sungai, padang pengembalaan satwa, air terjun dan tempat peneluran penyu.
Pulau Handeuleum, Cigenter, Cihandeuleum. Pengamatan satwa (banteng, babi hutan, rusa, jejak-jejak badak Jawa dan berbagai macam jenis burung), menyelusuri sungai di ekosistem hutan mangrove.
Pulau Panaitan, dan Gunung Raksa. Menyelam, berselancar, dan wisata budaya/ sejarah.
Musim kunjungan terbaik: bulan April s/d September.
Cara pencapaian lokasi:
Jakarta - Serang (1 1/2 jam via jalan Tol), Serang - Pandeglang - Labuan (1 1/2 jam) atau Jakarta - Cilegon (2 jam via jalan Tol), Cilegon - Labuan (1 jam) atau Bogor - Rangkasbitung - Pandeglang - Labuan (4 jam).

Labuan - Sumur (2 jam), Sumur - Pulau Peucang (1 jam dengan kapal motor nelayan) atau Labuan - Pulau Peucang (4 jam dengan kapal motor nelayan).

HANYA ORANG GILA YANG MAU NGEKOST DI PERUMDOS

hujan lebay ala bogor, malem ini ane nganterin 2 orang temen gue yang mau liat2 calon istana ane di perumdos ( alamat lengkapnya jln Jati No 24 dari pangkalan ojek belok kir, lurus, belok kanan, lurusssssss, belok sana belok sini)
hahahaha, sedikit lebay emang.
" gung, gue udah di depan BNI nih..., loe dimana??"
tanpa ketok pintu dan ucap salam SMS meluncur masuk ke Handphone ane...

" Ketok Pintu dan Ucapkan Assalamualaikum" masih inget ane tulisan gede warna orange di depan kamar No.52 gedung C1 asrama TPb dulu, terpapmpang dengan jelas. andai sms juga tahu sopan santun, kan kepala ane lagi 'cenat cenut' ala SMosH... bingung ya gue ngomong apa???

lanjut dah ane bales,
" gue lg makan, bentar ya, hujan deres nih? tetep lanjut?"

si Hot di kamar gue minta jatah nih, jadi buru2 ane 'main'nya, gak puas rasanya. yaudah ane lahap dengan buas tu si ayam HC. oh ya, kata temen ane, jangan ngaku anak IPb kalau belum makan HC yg melegenda itu, heehehehe. just info tempat makan paling deket di kostan gue ya HC, elit bgt kan, seberangnya ada rumah makan andalas dan amper ( nama jembatan di palembang)......'''' gak penting sih""""

lanjut...
 tarik 3, nih, hujan2  gini. seperti biasa, muaaceeett. mau pagi, sore, malem, mau hujan atau panas, jalan raya dramaga tetep aja rame pengunjungnya.  10 menitan kita udah masuk ke kampus lagi, ( otak ane masih cenat cenut gara2 invent tadi).

" wah, jauh juga ya gung tempatnya,,, sepi terus gelap lagi, loe beneran mau ngekost disini, kalau laper mau makan terus gimna?? kalau pulang malem, ngerjain tugas gimana? kan loe gak 'bisa" bawa motor???"
" weeeh, tenang, kan gue ada raptor tersanjung , hahaha, gampanglah itu, bisa DO kan kalau mau makan?"

sejenak gue juga sempet mikir, ngekost mahal2 ( jika dibandingin dengan harga kostan di luar kmpus) tersu akses susah, sepi lagi, mungkin HANYA ORANG GILA YANG MAU NGEKOST DI PERUMDOS.
yah, gue kan mahasisw 'gila' juga kaleee